SELAMAT MENCOBLOS PADA 27 AGUSTUS 2025 DALAM PILKADA ULANG KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2025 SELAMAT MENCOBLOS DALAM PILKADA ULANG KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2025 DIREKSI & MANAGEMENT SERTA REDAKSI HARMONIPOST.COM ARTASARIMEDIAGROUP MENGUCAPKAN SELAMAT MENCOBLOS PADA 27 AGUSTUS 2025 DALAM PILKADA ULANG KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2025 REDAKSI HARMONIPOST.COM ARTASARIMEDIAGROUP EMAIL ; redaksi@harmonipost.com REDAKSI HARMONIPOST.COM ARTASARIMEDIAGROUP EMAIL ; redaksi@harmonipost.com SELAMAT MENCOBLOS DALAM PILKADA ULANG KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2025 SELAMAT MENCOBLOS PADA 27 AGUSTUS 2025 DALAM PILKADA ULANG KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2025

Pengamat ; Basis Kekuatan Bahlil Dicurigai Lemah

HarmoniPostCom
3 Min Read
Foto ; rmol

HarmoniPost.Com | ArtaSariMediaGroup ~ Bantahan Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia mengenai isu Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub), disinyalir karena berkaitan dengan basis kekuatan politiknya lemah.

Pengamat Politik Citra Institute, Efriza mencermati, pernyataan bantahan Bahlil tak lantas memberikan gambaran kondisi internal Partai Golkar baik-baik saja, hanya dengan menyebut isu munaslub tidak memiliki sumber yang jelas.

“Atau jangan sampai dia tidak punya basis kekuatan internal yang kuat? Makanya bantahannya memakai alasan sumber mengemukanya isu munaslub tidak jelas,” sambungnya.

“Selama ini dia dikenal hanya karena mengandalkan kedekatan dengan Jokowi, dan tanpa mendapat soliditas dukungan struktural di partai yang cukup kuat,” kata Efriza.

Oleh karenanya, Efriza menambahkan, isu Munaslub Golkar berkeinginan besar dipicu ketidakpuasan elite-elite Partai Golkar itu sendiri.

“Maka posisinya Bahlil akan sangat rentan terhadap tekanan politik, termasuk melalui munaslub jika benar terjadi nanti,” demikian Efriza.

Bahlil Hambat Akselerasi Golkar dengan Presiden Prabowo

Berhembusnya isu musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) Partai Golkar, diduga lantaran Bahlil Lahadalia menghambat akselerasi partai beringin di masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. 

Pengamat Politik Citra Institute, Efriza mengamati, isu Munaslub Partai Golkar tidak bisa dilepaskan dari riak-riak di internal, dan juga kepemimpinan Bahlil yang diidentifikasi sebagai kepanjangan tangan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).

Karena Bahlil dianggap lebih loyal kepada Jokowi, Efriza meyakini ada di internal Partai Golkar yang secara sengaja membentuk isu Munaslub, dan mengaitkannya kepada “Istana” atau dalam hal ini Presiden Prabowo.

Terlebih, magister ilmu politik lulusan Universitas Nasional (Unas) itu mencatat, instrumen munaslub di Partai Golkar kerap digunakan sebagai alat untuk mereposisi kekuatan, terutama ketika ada perubahan konfigurasi kekuasaan politik nasional. 

Apalagi, menurutnya, Bahlil dikenal dekat dengan Jokowi yang sudah tidak lagi menjabat sebagai presiden. Sehingga, loyalitas terhadapnya bisa dianggap tidak lagi strategis oleh sebagian elite-elite internal Partai Golkar yang menginginkan sosok ketua umum lebih dekat dengan presiden saat ini.

“Sehingga, ketika Bahlil masih merasa sebagai perpanjangan pengaruh Jokowi, maka mulai menguat manuver politik untuk menggantikannya demi menyelaraskan Golkar sepenuhnya dengan kepemimpinan Prabowo,” demikian Efriza. | HarmoniPost.Com | RMOL | *** |

Share This Article
1 Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *